Review - Misterius (2015) Bahasa Indonesia | Niken Rose

4 Comments

Setelah merilis film Kemasukan Setan (2013) dan Angker (2014), Muhammad Yusuf yang menjadi sutradara merilis film terbarunya yang berjudul Misterius (2015). Saya suka sekali dengan film Kemasukan Setan yang diperankan oleh Aldi Taher. Saya suka ciri khas M. Yusuf membuat film horror Indonesia. Sayang sekali waktu itu saya tidak sempat menonton film Angker. Sepertinya dvd nya juga belum atau tidak rilis. M. Yusuf selalu membuat film horror yang terlihat lebih real. Dari pemilihan latar tempat, pemain, karakter bahkan dialog yang minim. Itu yang membuat film-film M. Yusuf terlihat lebih seram. Dia selalu menonjolkan atmosfer seram ketimbang latar tempat atau pemain-pemain yang banyak. 

Film Misterius ini salah memilih waktu rilis kayaknya, bersamaan dengan Spectre. Jadi bioskop yang nayangin film Misterius tidak banyak. Saya cepat-cepat nonton karena takut kejadian seperti Angker (2014) tahun lalu. Saya selalu tunda nonton..... eh bener aja, belum lama filmnya sudah turun layar. Misterius bercerita tentang seorang ibu dan kedua anaknya yang didatangi oleh sesosok arwah perempuan. Siapa sosok arwah tersebut? Mengapa dia gentayangan? Silahkan ditonton di bioskop ya temen-temen. 


Dari awal film sebenernya saya sudah tertarik dan penasaran yang akan terjadi selanjutnya. Sosok hantu Sumiati pun berhasil membuat saya merinding. Tapi ditengah-tengah, saya sempat merasa bosan. Terjadi pengulangan scene si Sumiati ini. Agak terlalu lama juga di beberapa scene seperti saat Sumiati bunuh diri dan muntah darah. Iya saya tau itu muntah darah, saya juga kagum sama akting Lia Waode. Tapi tidak perlu selama itu untuk menujukkannya. 

Untuk soal minim setting tempat, karakter, dan penceritaan yang tidak luas sih saya tidak masalah. Toh, Kemasukan Setan juga hampir sama seperti itu dan itu memang ciri khas M. Yusuf. Serem ngga Ken filmnya? Menurut saya sih serem. Jujur, saya sendiri deg degan nontonnya. Sewaktu dukun berkata bahwa Wulan harus pergi ke dunia alam gaib untuk menemukan kakaknya yang 'terjebak' dan Ibu Lestari yang ditugaskan untuk mengambil susuk yang ada di badan Sumiyati, saya bilang 'anjing, ogah banget dah'. Hahaha!



Dari scene dukun menugaskan Wulan dan Ibu Lestari, dimulailah terornya. Cukup banyak penampakan yang ada, seperti pocong dan kuntilanak. Penampakan-penampakan tersebut sampai sekarang saya nulis ini masih kebayang aja. Seram disini itu bukan seram 'jump scare'. M. Yusuf tidak membuat Misterius menjadi film horror murahan. Walau banyak penampakan, tapi penampakannya tidak tiba-tiba ngagetin dengan scoring lebay jeng jeng. Penampakannya juga tidak terlihat jelas, dan justru itu yang membuat film Misterius ini seram dalam artian bagus, tidak norak. 

Dengan setting tempat yang minim, kurangnya eksplore karakter, penampakan yang samar-samar justru membuat atmosfer seram film ini lebih menonjol. Walau saya sempat merasa bosan ditengah-tengah film. Tapi overall sih saya suka sama Misterius ini. Jangan beranjak dulu dari tempat duduk, karena di tengah credit akan ada scene tambahan masa lalu Sumiyati. 

Dear Muhammad Yusuf, terus berkarya ya. Kami akan terus menunggu karya-karya selanjutnya. Oh ya, katanya film ini based on true story loh, kejadiannya di Situbondo (1989), dimana sata itu satu keluarga didatangi arwah penasaran yang bernama Sumiyati dan kematiannya masih menjadi tanda tanya besar.

Selamat menonton di bioskop kesayangan! ^^




You may also like

4 comments:

  1. Nice review. Jujur aja saja, film ini di luar ekspektasi saya, cukup membosankan!

    Sekedar info. DVD Angker sudah rilis dengan harga ekonomis. Saya juga belum sempat nonton Angker di bioskop karena tidak tayang di daerah saya. Setelah nonton Angker di DVD, asli jauh lebih seram & mencekam ketimbang Misterius.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul, saya juga sempat merasa kebosanan. Untung saja durasinya ngga lama. Tapi emang yang saya suka atmosfernya bisa dibuat kaya real gitu. Memang di perkampungan Indonesia kan masih ada ya hal-hal begitu, jadi terasa lebih nyata.

      Wah udah ya? Nanti saya cari deh. Iya banyak yang bilang lebih bagus Angker.

      Makasih sudah mampir ya :)

      Delete

Powered by Blogger.